seluruh daerah sulawesi selatan dapat diislamkan dengan cara

awal kedatangan Islam secara terang-terangan di Sulawesi Selatan adalah dibawa oleh tiga dai berasal dari Minangkabau yang terkenal dengan Datu’ Tellue atas perintah dari Raja Johor ketika itu, meraka adalah: Abdul Qadir Datuk Tunggal dengan julukan Datuk ri Bandang,  Sulung Sulaeman sebagai Datuk Patimang, dan Khatib Bungsu sebagai Datuk ri Tiro.
Ketiga para dai di atas memiliki metode atau cara yang berbeda antara satu sama lain, mereka berdakwah sesuai situasi, kondisi dan toleransi pada obyeknya.

Khatib Bungsu alias Datuk ri Tiro memperkenalkan agama Islam dengan menggunakan metode dan ajaran tasawuf disertai dengan pendekatan kultural.

Abdul Qadir Datuk Tunggal alias Datuk ri Bandang dan Sulung Sulaeman sebagai Datuk Patimang, mereka berdua ini berdakwah dengan metode struktural, metodenya jelas berbeda dengan pendekatan kultural, karena untuk menebarkan pengaruh kepada Sang Raja jelas tidak mudah. Keberhasilan kedua dai tersebut dalam mempengaruhi para penguasa untuk menerima agama Islam sebagai agama kerajaan merupakan sebuah keahlian yang harus selalu dikenang.