Bagaimana ,membacakan pupuh
B. Daerah
riskanurcahya12
Pertanyaan
Bagaimana ,membacakan pupuh
1 Jawaban
-
1. Jawaban ilukman
Kategori Soal : Bahasa Sunda - Guguritan
Kelas : VIII (2 SMP)
Pembahasan :
Pupuh dibacakannya dengan cara dinyanyikan atau ditembangkan menggunakan beberapa jenis tembang. Tembang adalah salah satu jenis lagu Sunda. Ada beberapa jenis lagu Sunda, yaitu seperti tembang, kawih dan kakawihan. Karena pupuh dibacakannya dengan cara ditembangkan, pupuh sering juga disebut sebagai tembang. Ada sebanyak 17 jenis pupuh yang terbagi dalam dua kelompok, yaitu Sekar Ageung dan Sekar Alit.
Dalam Sekar Ageung ada sebanyak empat jenis pupuh. Sedangkan dalam Sekar Alit ada sebanyak 13 jenis pupuh. Pupuh yang ada dalam Sekar Ageung biasa ditembangkan menggunakan lebih dari satu jenis tembang. Sedangkan pupuh yang ada dalam Sekar Alit biasa ditembangkan menggunakan satu jenis tembang saja. Puisi Sunda yang biasa menggunakan patokan pupuh adalah seperti guguritan dan wawacan.
Guguritan biasa menggunakan pupuh yang ada di dalam Sekar Ageung atau Sekar Alit. Sedangkan wawacan biasa menggunakan pupuh yang ada dalam Sekar Ageung saja. Patokan yang ada di dalam pupuh sering disebut sebagai guru lagu dan guru wilangan. Guguritan dan wawacan merupakan bentuk puisi yang terikat oleh aturan, atau terikat oleh guru lagu dan guru wilangan yang ada di dalam pupuh.
Meskipun guguritan dan wawacan terikat oleh aturan pupuh, ada juga beberapa puisi Sunda yang tidak terikat oleh aturan. Contoh puisi Sunda yang tidak terikat oleh aturan adalah seperti sajak, mantra, pupujian dan juga kawih. Karena sajak tidak terikat oleh aturan, pada awal kemunculannya sajak pernah disebut sebagai "sajak bebas". Demikian pula dengan kawih, kawih sering disebut sebagai "lagu Sunda bebas", bebas karena liriknya tidak terikat oleh aturan, seperti aturan pupuh.