Bagaimana bentuk toleransi antar umat beragama dalam masyarakat kerajaan Mataram Kuno? tolong dijawab secepat-cepatnya okey bsk soalnya dikumpul thanks
IPS
fahira64
Pertanyaan
Bagaimana bentuk toleransi antar umat beragama dalam masyarakat kerajaan Mataram Kuno?
tolong dijawab secepat-cepatnya okey bsk soalnya dikumpul thanks
tolong dijawab secepat-cepatnya okey bsk soalnya dikumpul thanks
1 Jawaban
-
1. Jawaban Dewi156
hidup rukun berdampingan dan mengalami puncak momentumnya ketika dipimpin oleh Maharaja Rakai Pikatan dari Dinasti Sanjaya (Hindu) yang menikah dengan Dyah Ayu Pramodhawardhani dari Dinasti Syailendra (Buddha).
Meski sejatinya pernikahan mereka bertujuan untuk kepentingan politik yakni mempersatukan kedua dinasti kerajaan yang telah lama bertikai. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa pernikahan tersebut sekaligus menjadi simbol untuk mempertegas sikap toleransi keagamaan rakyat Mataram Kuno.
Mereka membangun banyak rumah ibadah (candi). Yang terbesar dan terindah sebagai masterpiece-nya adalah Candi Prambanan (Hindu) dan Candi Borobudur (Buddha). Pembangunan Candi Prambanan juga melibatkan peran umat Buddha, sementara pembangunan Candi Borobudur dibantu oleh umat Hindu.
Uniknya, meski Candi Borobudur adalah situs Buddha namun dikelilingi oleh candi-candi Hindu (Selogriyo, Gunung Wukir, Gunung Sari, Sengi).
Hal sebaliknya, Candi Prambanan yang Hindu dikelilingi oleh candi-candi Buddha (Sewu, Kalasan, Sojiwan). Bahkan Candi Plaosan bercorak Hindu sekaligus Buddha.
Gugusan unik candi-candi tersebut seolah dirancang membentuk pola tertentu yang menggambarkan kehidupan dua agama yang selaras di masa itu.
:)