1. Disajikan kutipan isi wawancara terdiri atas 5 pertanyaan dan jawabannya, siswa dapat membuat laporan berdasarkan isi wawancara tersebut. Soal No. 1 Bacalah
B. Indonesia
Iman209
Pertanyaan
1. Disajikan kutipan isi wawancara terdiri atas 5 pertanyaan dan jawabannya, siswa dapat membuat laporan berdasarkan isi wawancara tersebut.
Soal No. 1
Bacalah wawancara berikut dengan cermat!
Wawancara dilakukan oleh wartawan Kompas (Warkom) dengan Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), Sutopo Purwo Nugroho (Sutopo P.W.) berkaitan dengan terjadinya musibah bencana banjir dan longsor.
Warkom : “Apa penyebab banjir dan longsor yang melanda Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat?”
Sutopo P. W. : “Penyebabnya adalah hujan deras yang berlangsung 3 hari. Sejak Kamis, 2 Maret 2017 sampai hari ini masih terjadi hujan. Hujan menyebabkan longsor dan banjir karena hutan sebagai sumber resapan air, sebagian besar sudah rusak akibat eksploitasi hutan secara berlebihan sejak 2002 s.d. sekarang, akhir 2016 penebangan hutan untuk lahan perkebunan sawit dan perumahan memang tampaknya cukup besar-besaran.”
Warkom : “Kerugian apa yang disebabkan musibah banjir dan longsor tersebut?”
Sutopo P. W. : “Setidaknya 8 mobil tertimpa tanah longsor, beberapa rumah juga rusak terseret gerakan longsoran sehingga 4 orang meninggal. Delapan mobil yang tertimpa longsor berada di KM 17 di Kota Alam, Kecamatan Pangkalan, Riau. Namun, kerugian secara material belum bisa dipastikan, walaupun ada beberapa media massa memperkirakan 2,3 milyar rupiah.”
Warkom : “Daerah mana yang terdampak parah akibat musibah tersebut?”
Sutopo P. W. : “Ada sekitar 14 desa yang terendam air. Titik tertinggi dan terparah yakni genangan air mencapai 1,70 m s.d. 2,1 m di Kecamatan Pangkalan dan 5 titik lokasi longsor yang akses jalannya terputus dan terisolasi di Kecamatan Payakumbuh.”
Warkom : “Apa yang sudah dilakukan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sehubungan adanya musibah longsor dan banjir ini?”
Sutopo P. W. : “Kami telah mengirim beberapa perahu karet untuk mengevakuasi 97 kepala keluarga yang rumahnya terendam banjir. Tenda-tenda darurat diirikan untuk menampunya di Dataran Tinggi Kota Alam. Dengan bekerja sama dengan TNI, kami juga melakukan evakuasi dan mengidentifikasi 4 jenazah akibat tertimpa reruntuhan rumah yang dilanda longsor. ”
Warkom : “Selain itu, bantuan apa yang sudah diterima masyarakat korban banjir dan longsor?”
Sutopo P. W. : “Kami telah mengirimkan bantuan logistik berupa makanan dan obat-obatan. Ada juga titipan dermawan yang menyumbangkan selimut dan pakaian. Ratusan dus mie instan dan minuman mineral kemasan botol dan gelas plastik juga sudah diterima pengungsi.”
Buatlah laporan berdasarkan kutipan wawancara tersebut!
Soal No. 1
Bacalah wawancara berikut dengan cermat!
Wawancara dilakukan oleh wartawan Kompas (Warkom) dengan Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), Sutopo Purwo Nugroho (Sutopo P.W.) berkaitan dengan terjadinya musibah bencana banjir dan longsor.
Warkom : “Apa penyebab banjir dan longsor yang melanda Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat?”
Sutopo P. W. : “Penyebabnya adalah hujan deras yang berlangsung 3 hari. Sejak Kamis, 2 Maret 2017 sampai hari ini masih terjadi hujan. Hujan menyebabkan longsor dan banjir karena hutan sebagai sumber resapan air, sebagian besar sudah rusak akibat eksploitasi hutan secara berlebihan sejak 2002 s.d. sekarang, akhir 2016 penebangan hutan untuk lahan perkebunan sawit dan perumahan memang tampaknya cukup besar-besaran.”
Warkom : “Kerugian apa yang disebabkan musibah banjir dan longsor tersebut?”
Sutopo P. W. : “Setidaknya 8 mobil tertimpa tanah longsor, beberapa rumah juga rusak terseret gerakan longsoran sehingga 4 orang meninggal. Delapan mobil yang tertimpa longsor berada di KM 17 di Kota Alam, Kecamatan Pangkalan, Riau. Namun, kerugian secara material belum bisa dipastikan, walaupun ada beberapa media massa memperkirakan 2,3 milyar rupiah.”
Warkom : “Daerah mana yang terdampak parah akibat musibah tersebut?”
Sutopo P. W. : “Ada sekitar 14 desa yang terendam air. Titik tertinggi dan terparah yakni genangan air mencapai 1,70 m s.d. 2,1 m di Kecamatan Pangkalan dan 5 titik lokasi longsor yang akses jalannya terputus dan terisolasi di Kecamatan Payakumbuh.”
Warkom : “Apa yang sudah dilakukan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sehubungan adanya musibah longsor dan banjir ini?”
Sutopo P. W. : “Kami telah mengirim beberapa perahu karet untuk mengevakuasi 97 kepala keluarga yang rumahnya terendam banjir. Tenda-tenda darurat diirikan untuk menampunya di Dataran Tinggi Kota Alam. Dengan bekerja sama dengan TNI, kami juga melakukan evakuasi dan mengidentifikasi 4 jenazah akibat tertimpa reruntuhan rumah yang dilanda longsor. ”
Warkom : “Selain itu, bantuan apa yang sudah diterima masyarakat korban banjir dan longsor?”
Sutopo P. W. : “Kami telah mengirimkan bantuan logistik berupa makanan dan obat-obatan. Ada juga titipan dermawan yang menyumbangkan selimut dan pakaian. Ratusan dus mie instan dan minuman mineral kemasan botol dan gelas plastik juga sudah diterima pengungsi.”
Buatlah laporan berdasarkan kutipan wawancara tersebut!
1 Jawaban
-
1. Jawaban Anjarwati18
Banjir dan longsor yang melanda kabupaten lima puluh kota,sumatera barat disebabkan oleh hujan deras yang berlangsung selama 3 hari. Mulai dari hari kamis,2 maret 2017 sampai hari ini masih terjadi hujan. Hujan menyebabkan longsor dan banjir karena hutan sebagai sumber resapan air, sebagian besar sudah rusak akibat eksploitasi hutan secara berlebihan sejak 2002 s.d. sekarang, akhir 2016 penebangan hutan untuk lahan perkebunan sawit dan perumahan memang tampaknya cukup besar-besaran.
Kerugian banjir dan longsor tersebut,setidaknya mengakibatkan 8 mobil tertimpa tanah longsor, beberapa rumah juga rusak terseret gerakan longsoran sehingga 4 orang meninggal. Delapan mobil yang tertimpa longsor berada di KM 17 di Kota Alam, Kecamatan Pangkalan, Riau. Namun, kerugian secara material belum bisa dipastikan, walaupun ada beberapa media massa memperkirakan 2,3 milyar rupiah.
Ada beberapa daerah yang berdampak parah akibat musibah tersebut. Diantaranya ada sekitar 14 desa yang terendam air. Titik tertinggi dan terparah yakni genangan air mencapai 1,70 m s.d. 2,1 m di Kecamatan Pangkalan dan 5 titik lokasi longsor yang akses jalannya terputus dan terisolasi di Kecamatan Payakumbuh.
Dengan adanya musibah banjir dan longsor tersebut, pemerintah provinsi sumatera barat,telah melakukan beberapa upaya diantaranya yaitu mengirim beberapa perahu karet untuk mengevakuasi 97 kepala keluarga yang rumahnya terendam banjir. Tenda-tenda darurat didirikan untuk menampunya di Dataran Tinggi Kota Alam. Dengan bekerja sama dengan TNI, pemerintah juga melakukan evakuasi dan mengidentifikasi 4 jenazah akibat tertimpa reruntuhan rumah yang dilanda longsor.
selain itu,pemerintah juga telah mengirimkan bantuan logistik berupa makanan dan obat-obatan kepada masyarakat korban banjir dan longsor tersebut. Ada juga titipan dermawan yang menyumbangkan selimut dan pakaian. Ratusan dus mie instan dan minuman mineral kemasan botol dan gelas plastik juga sudah diterima pengungsi.
#maaf kalo salah..
semoga membantu